Elicitor Sebagai Bio Proteksi Tanaman
Elicitor adalah molekul signal yang memacu terbentuknya metabolit sekunder di dalam kultur sel. Elicitor yang berasal dari bahan hayati disebut elisitor biotik yang meliputi polisakarida, protein, glikoprotein atau fragmen-fragmen dinding sel yang berasal dari fungi, bakteri, dan tanaman. Dalam biologi tumbuhan, elicitor adalah molekul ekstrinsik atau asing yang sering dikaitkan dengan hama tanaman, penyakit, atau organisme sinergis. Molekul elicitor dapat menempel pada protein reseptor khusus yang terletak pada membran sel tumbuhan.
Elicitor bukanlah jenis senyawa yang spesifik, melainkan istilah yang merujuk pada zat atau molekul yang memicu respons biologis atau pertahanan dalam suatu organisme, seperti tanaman. Elicitor dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk senyawa kimia, fragmen sel mikroorganisme, atau molekul biologis tertentu. Elicitor merangkum berbagai jenis zat atau molekul yang memiliki kemampuan memicu respons biologis tertentu pada organisme target. Seperti polisakarida sel dinding mikroorganisme, senyawa kimia tertentu, atau peptida dapat berperan sebagai elicitor tergantung pada konteksnya. Berbagai literatur ilmiah, kita dapat menemukan banyak contoh spesifik elicitor, tetapi istilah ini sendiri lebih merupakan deskripsi fungsi daripada kategori senyawa kimia yang homogen.
Gimana cara kerja elicitor?
Elicitor menginduksi respons pertahanan tanaman melalui plasma sel. Biosintesis asam jasmonat (JA) dimulai dengan asam -linolenat (18: 3) atau hexadecatrienoic asam (16:3) dalam kloroplas. Konversi ke JA terjadi di peroksisom. Pembentukan asam salisilat (SA) dimulai dengan chorismate dalam kloroplas dan SA diangkut ke sitosol. Biosintesis etilen (ET) dimulai dengan metionin dan ET dikenali oleh reseptor pada endoplama ketiga jalur akhirnya mengarah pada ekspresi gen pertahanan.
Selain itu, elicitor merangsang tanaman untuk meningkatkan produksi fitoaleksin, protein antimikroba, dan enzim pertahanan lainnya sehingga memberikan perlindungan ekstra terhadap serangan patogen. Dengan aplikasi elicitor membantu petani mengurangi ketergantungan pada pestisida an organik, karena tanaman yang responsif terhadap elicitor menjadi lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit tanaman.
Berbagai riset membutikan peranan elicitor yaitu meningkatkan toleransi tanaman terhadap stres lingkungan, seperti suhu ekstrem, kekeringan, atau kelebihan air. Juga mengurangi aplikasi zat pengatur tumbur karena elicitor dapat merangsang pertumbuhan tanaman yang lebih sehat dengan memodulasi aktivitas hormonal. Ini dapat mencakup peningkatan pertumbuhan akar, pembungaan, dan pembuahan.