Mikoriza, Bukan Sekedar Pelindung Ganoderma

Ilmu Pengetahuan & Teknologi Kasus & Studi Lapangan

Bila secara spontan dunia pertanian kehilangan pupuk sintetisnya, sehingga muncul pertanyaan bagaimana menjalankan pertanian tanpa pupuk sintetis? Dari berbagai alternative yang ada, jawaban teratas terhadap pertanyaan itu adalah mikoriza mengungguli kompos, humus, POC, Biocar dan input organik lainnya. Kenapa? 

Mikoriza adalah bagian yang sangat penting dari seluruh hutan subur yang ada diseluruh dunia. Namun itu bukan berarti bahwa ekosistem mikoriza hanya dapat berkembang biak di hutan semata, tapi mikoriza juga dapat berkembang pada lahan yang terbatas seperti lahan pertanian. 

Diperkirakan interaksi mikoriza dan tanaman telah ada sejak ratusan juta tahun yang lalu. Namun perkembangan input pertanian satu abad terakhir yang menggunakan sintetis kimia secara besar-besaran, pengolahan tanah yang berlebihan mengakibatkan mikoriza terusir dari habitatnya yaitu di dalam tanah bersama akar tanaman.

Mikoriza berasal dari kata serapan bahasa Yunani kuno yaitu mykes yang berarti jamur dan rhiza yang berarti akar. Jadi secara sederhana mikoriza dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi jamur dan akar yang saling menguntungkan yang terjadi di system perakaran tanaman. 

Simbiosis mutualisme. Prinsip kerjanyapun sederhana dengan menginfeksi perakaran tanaman, lalu memproduksi hifa atau benang jamur secara intensif dan masif di dalam perakaran tanaman sehingga tanaman yang bersimbiosis dengan mikoriza dapat meningkatkan kapasitas penyerapan air dan unsur hara yang dibutuhkan.

Klasifikasi mikoriza

Secara umum ada 4 tipe mikoriza yang bersimbiosis dengan tanaman :

Arbuscular Mycorrizhae (AM). Tipe ini mencakup lebih dari 240 spesis dari genus Glomeromycota. Banyak hidup dan berkembang biak pada tanaman semusim sehingga banyak dimanfaatkan pada bidang pertanian tanaman hortikultura, buah dan pangan. AM membentuk sismbiosis dengan lebih 80% anggota family tanaman berpembuluh. AM memperoleh gula dari akar tanaman inang dan tanaman mendapatkan unsur hara untuk pertumbuhannya
Ecto Mycorrhizae (EM). Tipe ini bersimbiosis dengan tanaman tahunan, semak dan tanaman hutan boreal
Ericoid Mycorrizhae (ERM). Tipe ini spesifik bersiombiosis dengan tanaman dari family Ericacea atau lebih dikenal sebagai Suku Bluberian-Bluberian atau familia heath atau heather dan paling sering ditemukan dalam kondisi pertumbuhan yang asam dan tidak subur
Orchid Mycorrizhae (ORM). Tipe ini sangat khas untuk Family Orchidaceae yaitu anggrek-anggrekan.
Manfaat mikoriza

Meningkatkan penyerapan dan memperluas bidang serapan hara
Mikoriza mempunyai struktur yang khas layaknya jamur. Berbentuk benang dalam skala mikroskopis yang disebut hifa. Jaringan hifa ini membentuk jaringan yang lebih komplek dan membentuk struktur seperti jarring-jaring yang disebut misellia yang dapat memanjang dan menjelajah di dalam tanah mencari nutrisi dan air yang dibutuhkan oleh tanaman. Melalui hifa yang menjadi ekstraradikal berperan dalam memperluas serapan hara N, P, Cu, Fe dan Zn.

Pada AM memiliki kemampuan untuk berasosiasi dengan rhizobakteri di dalam tanah. Rhizobakteri melepaskan eksopolisakarida (EPS) yang berfungsi merekatkan partikel tanah menjadi agregat mikro dengan cukup stabil, sehingga akan memperkuat stabilitas agregat tanah. 

Kemudian hifa eksternal mampu mengikat partikel-partikel tanah menjadi berukuran lebih besar dan membentuk satu kesatuan agregrat makro yang stabil. Hifa eksternal ini juga memperluas area untuk berinteraksi dengan mikroorganisme lain dan antara mikroba dengan tanaman. 

Rhizobakteri mendorong pertumbuhan tanaman dengan memproduksi asam indol asetat(IAA) yang merangsang pertumbuhan akar lateralsehingga meningkatkan luas bidang serapan.Hal ini menjadikan luasan serapan berkali lipat karena bentuk hifa yang jauh lebih kecil tapi jauh lebih panjang sehingga mampu menjangkau rhizosphere yang terlalu sempit untuk dijangkau oleh rambut akar.

Perlindungan tanaman dari pathogen
Ada beberapa mekanisme perlindungan tanaman yang diperoleh dari mikoriza. Adanya hifa yang tumbuh dan berkembang secara intensif dan masif memberikan perlindungan fisik kepada akar terhadap pathogen tular tanah yang berpotensi menginfeksi. Keberadaan hifa menurunkan tingkat infeksi akar oleh pathogen seperti P. infestan dan pathogen tular tanah lainnya.

Mekasnisme yang tidak langsung terlihat saat masif-nya hifa yang melekat pada akar tanaman dalam menyerap semua kelebihan karbohidrat dan eksudat akar membuat lingkungan sekitarnya menjadi tidak cocok bagi pertumbuhan pathogen. Ketidaktersediaan nutrisi yang telah diserap oleh mikoriza membuat pathogen kesulitan untuk berkembang. Ditambah lagi, mikoriza menghasilkan enzim antibiotic yang sangat menghambat pertumbuhan pathogen.

Memacu pertumbuhan tanaman
Mikoriza baik secara individu maupun bersama asosiasinya dapat menghasilkan beberapa fitohormon alami seperti auksin dan giberelin yang dibutuhkan tanaman untuk memacu pertumbuhannya. Asosiasinya dengan rhizobacteri dapat menghasilkan IAA yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan akar tanaman.

Perlindungan tanaman dari tekanan lingkungan

Kemarau dan kekurangan air merupakan tekanan terhadap pertumbuhan tanaman yang sangat serius. Namun pada tanaman yang bersimbiosis dengan mikoriza, tekanan ini jauh berkurang dan pertumbuhan tanaman dapat berlanjut. Adanya peningkatan panjang akar dan rambut akar serta pertumbuhan hifa yang masif meningkatkan luasan area serapan dan kemampuan tanaman untuk menyerap air dari dalam tanah berkali lipat. 

Celah dan pori tanah yang mengandung air tidak dapat terjangkau oleh rambut akar karena ukurannya yang sempit akan tetapi dengan mudah dijangkau oleh hifa yang memiliki ukuran lebih kecil dari rambut akar. Hifa akan menyalurkan serapan air tersebut ke akar tanaman dan membuat tanaman memiliki ketahanan yang lebih baik terhadapa kekeringan.